“Marissa Haque & Ikang Fawzi: Chikita Fawzi Bungsu Kami Terpilih di Trans 7 sebagai 7 Perempuan Indonesia Mendunia 2011″
Subhanallaaaah… tadi sore di kantor kapanlagi.com di Kuningan Jakarta selatan video rekaman Trans 7 tersebut di atas diputar. Sekedar memberitahu teman-teman media dan manajemen kapanlagi.com bahwa keluarga kami–Ikang Fawzi dan Marissa Haque–sangat mencintai keluarga dan berharap selalu yag terbaik saja untuk setiap anggota dari keluarga kami.
Oleh: Anri Syaiful
Perjalanan Medan-Aceh Tim Mbak Vonny Lydia Edy (Alumni LP3I Banda Aceh)
21/02/2010 17:14 | Selebritas
Liputan6.com, Banda Aceh: Apa jadinya bila musisi kesengsem dengan suasana warung kopi? Boleh jadi, ide tak disangka-sangka bakal muncul. Obbie Messakh, misalnya. Penyanyi era 80-an ini mengaku terkesan dengan banyaknya warung kopi di Nanggroe Aceh Darussalam. "Saya terkesan dengan kedai kopi di Aceh selalu ramai dan berbagai pembicaraan terjadi di sana. Ada kemungkinan saya akan buat warung kopi," ujar Obbie Messakh di Kota Banda Aceh, Ahad (21/2).
Pendendang lagu Kisah Kasih di Sekolah itu berada di ibu kota Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam untuk mengisi konser bertajuk "Tembang Album Kenangan" bersama sejumlah penyanyi kawakan lainnya. Antara lain Achmad Albar, Dian Pishesa, dan Christine Panjaitan [baca: Penyanyi-penyanyi Lawas Masih Pukau Penggemar].
Sebelum konser digelar, mereka sempat menikmati kopi aceh di salah satu warung kopi di daerah tersebut. Pada konser yang digelar kemarin malam di sebuah hotel itu, Obbie Messakh menyanyikan lagu yang sempat melejit di era 80-an itu. Bahkan, ia sempat berkolaborasi, yakni melantunkan tembang Kisah Kasih di Sekolah dengan bahasa Aceh.
Menurut penyanyi yang juga pencipta lagu itu, kesan yang didapatnya dari warung kopi di Aceh bahwa provinsi berjuluk Serambi Mekah itu sudah maju terbukti bahwa hampir di seluruh warung kopi tersedia jaringan nirkabel (WiFi). "Saya berpikir banyak potensi dan pastinya transaksi juga terjadi karena saya lihat di warung kopi juga tersedia jaringan internet. Kalau di kota besar lainnya harus ke mal atau restoran kelas menengah ke atas baru bisa menikmati WiFi," tambahnya.
Obbie Messakh mengaku kunjungan tersebut adalah kali pertama dirinya ke provinsi yang menerapkan syariat Islam itu. Ia pun menilai Aceh tidak sama seperti yang didengar selama ini.(ANS/Ant)